Senin, 17 Maret 2014

Jilbabnya Wanita Eropa, Jilbab Paris?

Jilbabnya Wanita Eropa, Jilbab Paris?

Paris memanglah layak dikatakan sebagai Kota Mode. Di sinilah, geliat seni berbusana demikian marak serta mendunia. Semua type baju yang merujuk ke Ibukota Prancis ini jadi kebanggaan siapa juga penggunanya. Terutama, untuk beberapa wanita Eropa ataupun wanita di semua dunia. Paris yaitu kiblatnya fashion.

Wanita serta Pemikirannya
Wanita Eropa adalah wanita-wanita yang dikira benar-benar memahami dengan apa yang ia kehendaki dalam hidupnya. Mereka cukup terpelajar serta benar-benar mandiri. Tak mengherankan bila banyak diantara wanita-wanita yang ada di daratan Eropa ini memanggu jabatan yang paling tinggi di negaranya. Tengok saja, Ratu Elizabeth II. Ia sudah jadi seseorang ratu sepanjang 60 th.. Sedikit suatu singgasana dipegang oleh seseorang raja atau ratu sepanjang itu.

Bukan sekedar di Inggris, Jerman juga saat ini di pimpin oleh seseorang wanita. Kehebatan beberapa wanita dari daratan Eropa ini tidak cuma berlangsung pada era ke-21 saja. Dari era awal kehadiran peradaban, fungsi wanita sudah benar-benar menonjol. Bukan sekedar dalam bagian politik, dalam bagian ilmu dan pengetahuan serta kemanusiaan, beberapa wanita ini telah berikan sumbangan yg tidak sedikit. 

Tak mengherankan bila ketika ini beberapa wanita dunia yang mau belajar di benua Eropa. Meskipun kini Eropa tengah alami kemerosotan ekonomi yang mengagumkan menyedihkan sampai Spanyol mau jual kastil-kastil indahnya serta Yunani mau jual pulau-pulau eksotiknya, tetap harus beberapa orang yang mau berkunjung ke benua paling kecil nomer dua didunia ini.

Eropa itu benar-benar sangat eksotis. Pemandangannya yang mengagumkan kerap jadi tempat pembuatan film terhitung film-film terlaris dunia seperti Harry Potter, Star War sampai James Bond yang teranyar, Skyfall. Eropa yang sudah berkembang dari lama dengan beberapa orang yang cerdas, memiliki gedung-gedung kuno yang mengagumkan. Peninggalan dari beberapa ilmuwan seperti Leonardo da Vinci serta beberapa ilmuwan yang juga penemu, bikin benua ini penuh dengan keajaiban keindahan buatan manusia yang barangkali susah ditanding oleh beberapa orang kini.

Dengan lingkungan yang seperti itu, beberapa wanita di benua Eropa ini tumbuh jadi wanita pemberani serta mandiri. Kemandirian wanita ini sudah juga memengaruhi ketentuan yang mereka ambillah dalam hidupnya. Umpamanya, mereka mungkin mengambil keputusan tak menikah sepanjang hidupnya. Mereka akan dihargai saat dengan sadar menyampaikan bahwasanya mereka tidak ingin melahirkan. Keengganan wanita benua satu ini yang tidak untuk memiliki anak jadi sempat jadi gunjingan beberapa orang.

Mereka lebih suka pelihara anjing dari pada membesarkan anak. Kerepotan yang terbayang saat membesarkan anak sudah bikin beberapa wanita mengambil keputusan tak memiliki anak. Anjing pasti tidak sama. Anjing jadi lebih mengasyikkan serta lebih gampang ditata dari pada bayi atau anak-anak yang kadang-kadang benar-benar nakal. Sudah pasti apa yang dikerjakan oleh wanita dari benua yang cukup terpandang ini memengaruhi pandangan wanita dari benua lain.

Kini juga sudah beberapa wanita dari benua lain terlebih yang tinggal di kota besar yang menentukan tak memiliki anak atau tak memiliki banyak anak lantaran mereka mau menguber karier. Bukan sekedar dalam hal memiliki anak. Dalam hal mode juga, beberapa wanita ini memiliki hasrat sendiri. Bila pada era awal, wanita tampak untuk mengasyikkan lawan macamnya, saat ini wanita lebih menentukan mode untuk mengasyikkan dianya.

Mereka mulai bereksperimen dengan beragam bahan serta style. Mereka tak segan-segan kenakan pakaian seperti baju lelaki dengan modifikasi yang dikerjakan dibeberapa tempat. Tersebut kenapa pemakaian jeans serta celana panjang style lelaki banyak dikenakan oleh beberapa wanita. Hal semacam ini memanglah di pengaruhi oleh hasrat wanita untuk setara dengan golongan lelaki. Mereka mau memperoleh hak serta keharusan yang sama juga dengan golongan lelaki.

Perjuangan memperoleh hak serta keharusan yang sama juga dengan golongan lelaki ini sudah diperjuangkan oleh kaum hawa dari lama. Wanita di Eropa barangkali tak mesti berjuang benar-benar keras speerti wanita yang ada di benua Amerika, benua Asia, benua Afrika, serta benua Australia. Wanita Amerika juga sempat tak diikutsertakan dalam aktivitas politik terlebih wanita kulit hitam. Juga wanita yang hidup di benua Afrika, sampai saat ini tetap terinjak-injak.

Wanita Afrika ada banyak sebagai korban pemerkosaan. Seolah-olah wanita itu cuma untuk pelengkap pasien kehidupan. Wanita yang hidup di Eropa memanglah cukup mujur. Cuma saja memanglah histori menunjukkan bahwasanya disuatu saat wanita Bosnis sempat jadi bulan-bulanan dari beberapa tentara Serbia yang biadab. Tetapi, hal semacam ini nyatanya tak bikin penilaian bahwasanya wanita di benua Eropa ini terus mujur.

Wanita serta Fashion
Barangkali, telah “kodrat” wanita menggilai fashion. Tidak kenal umur, batas negara, sampai kepercayaan (agama). Tak kecuali, untuk beberapa wanita muslim. Seandainya sesuai sama dengan batas-batas yang sudah ditetapkan oleh agama (Islam), seseorang muslimah boleh-boleh saja mengekspresikan dianya dalam berbusana. Menghadirkan beragam ide berbusana muslim yang stylish tapi terus syar’i (sesuai sama ketentuan Islam).

Jilbab sudah mendunia terhitung juga di benus Eropa. Juga beberapa muslimah Perancis dengan baju renang tertutup dengan leluasa dapat berselancar diatas gelombang. Meskipun pernah beredar berita pemerinath Perancis melarang wanita muslim bercadar, saat ini situasi sudah cukup tenang serta wanita muslim terus di beri kebebasan untuk berbusana dengan cara syar’i. Juga Inggris sudah dengan lapang dada membiarkan golongan muslim hidup tenang. Mereka dapat melaksanakan ibadah dengan baik tiada mesti terasa terancam jiwanya.

Eropa memanglah lebih bebas dalam pemikiran serta memperoleh perbedaan. Kehadiran kerajaan Turki Utsmani yang pernah kuasai sebagian lokasi di Eropa juga berikan pemahaman pada Islam. Meskipun pada Islam serta Katolik sempat berlangsung perang salib, saat ini seluruhnya itu cuma histori yg tidak mesti jadi duri dalam kehidupan yang aman serta damai.

Pangeran Charles sudha sekian kali berkunjung ke negera-negara muslim. Ia juga mengerti begitu Islam itu tak dapat dimusuhi. Hal inilah yang bikin tampilan muslimah berjilbab bukan hanya satu panorama aneh di benua Eropa. Bermacam style jilbab jadi satu diantara baju yg tidak dapat dikira sepele hingga berbegai jenis jilbab juga berkembang.

Jilbab
Satu diantara type baju muslimah yang kerapkali jadi “ladang” kreasi itu yaitu jilbab. Yakni, sepotong kain yang digunakan menutupi semua kepala, leher, sampai dada. Pada awalnya, jilbab bisa disebutkan “miskin” kreasi. Jilbab tidak lebih cuma sebentuk kain yang menutupi beberapa badan penggunanya.

Tetapi, derasnya geliat mode di Kota Paris menulari beberapa muslimah untuk berkreasi dengan jilbab yang mereka gunakan. Pada akhirnya, beragam type jilbab juga terwujud. Ada jilbab style Turban atau Turki, Syria, Arabian, Pashmina, serta yang saat ini demikian digemari beberapa muslimah di Indonesia yaitu jilbab Paris.

Tak ada yang tahu pasti kapan nama jilbab Paris pertama kali dikenalkan ke orang-orang. Tak ada yang dapat menuturkan bagaimana nama Paris di ambil jadi nama jilbab yang popular ketika ini. Apakah memanglah jilbab type ini awalannya digunakan beberapa wanita Eropa di Kota Paris? Atau lantaran bahannya (katun) yang datang dari Paris? Belum ada yang dapat menjawab dengan memuaskan. Seluruhnya cuma menduga-duga.

Saat ini, lupakan masalah “sejarah” dari jilbab yang juga umum dimaksud jilbab sisi empat ini. Cermati saja bagaimana fenomena jilbab Paris memberi warna style berbusana beberapa muslimah. Mulai remaja sampai orang dewasa, tidak segan untuk memakainya.

Ciri khas jilbab Paris terdapat pada kainnya yang halus serta tidak tebal. Jadi nyaman dipakai oleh golongan wanita serta berikan rasa adem untuk penggunanya. Tidak gampang kusut serta jatuhnya bagus hingga menyebabkan berkesan rapi ketika dikenakan.  Tidak heran bila jilbab Paris cepat disukai. Banyak keinginan bikin perubahan jilbab Paris terdongkrak.

Awalannya, jilbab ini cuma ada satu motif, yakni jilbab Paris berupa kotak tiada motif.  Motif yang digunakan alami bermacam modifikasi. Terutama, saat banyak wanita kantoran yang “menjatuhkan hatinya” pada jilbab ini. Beragam motif jilbab, polos sampai jilbab yang di beri hiasan bordir, serta bermotifkan payet dan aksesori lain, makin banyak tampak. Juga, ada jilbab Paris yang memakai aksesori penambahan dari merek-merek populer, seperti Versache serta Gucci.

Masalah harga juga beragam. Mulai belasan ribu rupiah sampai beberapa ratus ribu rupiah per potongnya. Lain type serta makin rumit atau makin banyak aksesori yang dipajang di jilbab, makin mahal juga harga nya. Mungkinkah jilbab Paris bakal jadi baju wanita Eropa? Barangkali saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar